Selasa, 23 Desember 2014

Aku Yang Tak Pernah Ada Dihatimu

Aku tahu betapa tak berharganya diriku dimatamu, aku gadis desa yang menurutmu masih terlalu lugu dan bodoh untuk sekedar berbicara denganmu. Tahukah, aku begitu tersiksa dengan perlakuanmu selama ini. Memang diantara kita tak pernah ada kata sayang bahkan suka sekalipun, namun kau pasti sadar bahwa akulah calon istrimu. Dan kau adalah calon suamiku. Sepatutnya aku mendapat sedikit perhatian darimu, bukan rasa iba. Aku tak butuh itu.
Aku tak terlalu paham bagaimana jalan pikirmu hingga kau mau menerimaku sebagai calon istrimu, kau pun pasti punya pertanyaan yang sama denganku, bagaimana aku bisa menerimamu sebagai calon suamiku.
Baiklah, aku akan menjelaskan semuanya.
Pasti kau tahu, ayahmu adalah teman sekantorku. Aku sangat menghormatinya, beliau sangat ramah terhadapku. Sebagai sesepuh dikantor, beliau begitu peduli denganku yang hanya karyawan baru yang berpangkat rendahan. Kau tahu? Ayahmu sering menceritakanmu, awalnya aku tak tahu apa maksudnya, namun lama kelamaan aku pun sadar bahwa ayahmu tertarik denganku dan berkeinginan menjodohkanku denganmu.
Aku tak tahu pasti apa yang membuat ayahmu begitu menyayangiku, aku yang masih berumur 19tahun kala itu, masih sangat polos, mungkin juga lugu. Yaa.. aku memang gadis desa berparas biasa yang mungkin umum ditemukan. Haha
Kala itu ayahmu menanyakan apakah aku sudah di khitbah oleh seorang lelaki. Akupun menjawab belum, karena waktu itu aku memang hanya pacaran, belum ada kata khitbah dari pacarku. Lalu ayahmu tiba-tiba menyampaikan niatnya untuk mengenalkanku denganmu. Sontak aku kaget, aku bingung bagaimana menanggapinya. Satu sisi aku sudah mempunyai seorang kekasih yang sangat aku cintai, dan disisi lain ayahmu adalah orang yang sangat aku hormati. Tapi mengingat unggah-ungguh orang jawa yang harus menghormati orang tua, aku pun meng-iyakan tawaran ayahmu.
Kau pasti ingat ketika ayahmu menelfonmu dan tiba-tiba kau harus berbicara denganku, memang kesannya kaku, karena aku juga terpaksa menyetujui niat ayahmu. Dan aku begitu kaget ketika ayahmu datang kerumah tanteku, mereka merencanakan pertemuan kita. Padahal awalnya aku berpikiran kita bisa saja berkenalan lewat sms, telfon atau macam chatting yang lain. Karena aku pikir pertemuan itu sangatlah sakral, sedangkan aku masih berstatus pacaran dengan orang lain. Ayahmu terlalu terburu-buru dengan semua ini, dan terlalu muluk-muluk akan rencananya. Jujur aku sangatlah muak, namun kembali lagi, aku sangat menghormati ayahmu.
Setelah pertemuan itu, ayahmu sering menanyakan bagaimana perasaanku, bagaimana rencana kedepan, dan apa yang sudah aku bicarakan denganmu. Apakah itu logis? Pasti tidak kan? Aku sangat tertekan dengan semua pertanyaan ayahmu.
Aku baru mengenalmu beberapa hari, aku pun masih punya pacar, dan ayahmu menanyakan bagaimana perasaanku terhadapmu?? Apakaah ayahmu tak pernah merasakan masa muda?
Belum lagi keluargaku (kecuali ibuku), mereka begitu mendukung dengan acara perjodohan ini. Sangat konyol, bagaimana dengan mudahnya orang-orang itu memaksakan perasaanku untuk memilihmu. Aku berusaha untuk mempertahankan pacarku yang begitu cinta kepadaku.
Tapi aku tidak menyangka, ayahmu menyebarkan berita bahwa aku akan menikah denganmu, yang sama sekali bukan keinginanku. Aku tidak mencintaimu, kau pun begitu. Sekarang aku berada diposisi yang sulit. Aku terjebak!
Ya.. satu sisi aku ingin menolak tawaran ayahmu, tapi disisi lain aku tak mungkin mempermalukan ayahmu karena telah menolak tawarannya. Semua orang sudah tahu bahwa ayahmu akan menjadikanku menantunya.
Aku sangat bingung, aku terjebak, aku sakit…
Dan akhirnya aku memilihmu, aku meninggalkan kekasihku yang sangat aku cintai demi seseorang sepertimu yang tak pernah menghargaiku. Apakah itu setimpal? Kau harusnya bisa berpikir tentang itu.
Kau hanya memandangku sebelah mata, kata-katamu seakan selalu merendahkanku. Jujur aku sangat muak.
Tentang perkenalan kita, kau selalu meminta waktu untuk bisa mengenalku terlebih dahulu. Aku sudah memberimu ruang dan waktu untuk kau gali bagaimana diriku ini. Tapi apa yang kau lakukan? Kau tak pernah memanfaatkannya. Yang terjadi selama ini hanya sekedar wawancara. Yaa.. aku wartawan dan kau narasumber. Lucu bukan?
Aku selalu menanyakan keseriusanmu, tapi apa jawabmu? “ kita baru beberapa kali bertemu, bagaimana aku bisa serius denganmu”. Ahh.. alasan itu, aku sangat muak mendengarnya.
Seharusnya, jika kau tak menginginkan perjodohan ini, kau harus menolak tawaran ayahmu. Tapi kau pun seakan tak berdaya, kau lemah, aku pun lemah. Namun kita berbeda posisi, kau yang memegang kunci, sedangkan akulah korban dari semua ini.
Hidupku hancur, kau, ayahmu dan ibumu selalu menguras pikiranku. Sikapnya yang terlalu protektif membuatku tersiksa. Tak habis pikir, bagaimana bisa ayahmu mencurigaiku yang jelas-jelas selalu ada dalam pengawasannya. Sedangkan kau bisa bebas dekat dengan siapapun tanpa sepengetahuanku atau keluargamu. Ini tidak fair!
Harusnya kaulah yang harus diawasi, pikiranmu belum begitu dewasa. Kurasa kau masih kalah dewasa denganku.haha
Aku hanya memohon, jika aku tak pernah ada dihatimu, hentikan semua ini. Kau yang memegang kunci itu. Aku berhak bahagia. Hidup dengan seseorang yang mencintaiku apa adanya. Kau juga berhak untuk menikah dengan orang pilihanmu sendiri.

Cobalah jujur dengan hatimu, jangan kau membuat drama yang semakin menyiksaku.

Jumat, 19 Desember 2014

SEBUAH CURHATAN HAMBA KEPADA TUHAN

Ya Allah.. Maaf jika hari ini aku banyak mengeluh.
Bukannya aku tidak bersyukur atas semua nikmat-Mu, aku hanya sangat lelah dengan tantangan hidup yang Kau beri. Aku tahu, Engkau tak akan menguji diluar kemampuanku.
Tapi bagaimana aku bisa bertahan dengan semua ini?

Ya Allah...
Pasti Engkau tahu apa yang terjadi denganku sekarang ini.
Bapak yang terus mengeluh perutnya sakit karena radang lambung yang Ia derita.
Ibu yang tiba-tiba muntah, badannya sangat dingin dan basah oleh keringat, darah tinggi dan tumornya terus menyerang ibu.
aku tak tahu harus bagaimana, ketika hanya uang 80ribu yang sekarang tersisa didompetku.

Ya Allah..
tolonglah hamba-Mu ini.
setidaknya, sembuhkanlah kedua orang tua hamba.
sungguh tak tega melihat mereka menahan sakit.
Dan beri hamba kekuatan untuk bisa terus merawat mereka.
beri kesempatan untuk terus berbakti kepada mereka.

Ya Allah..
maaf jika harus menulis doaku disini, aku hanya ingin mengungkapkan sedikit beban pikiranku melalui sebuah tulisan.
aku tahu hanya Engkau lah yang tahu apa yang kurasakan sekarang.

Terimakasih Ya Allah

Selasa, 09 Desember 2014

SELALU ADA PELANGI SETELAH BADAI

"Kegagalan bukan akhir segalanya", ibuku sangat fasih untuk mengucapkan kalimat itu. walaupun airmata terus jatuh membasahi pipinya.
Maafkan anakmu ini ibu..
aku gagal untuk membanggakanmu, aku gagal membahagiakanmu.
tapi aku berjanji ibu, aku akan memperbaiki diriku lagi untuk dapat membanggakanmu suatu saat nanti.

Gagal? mungkin lebih tepatnya belum beruntung.
Yaa.. aku belum beruntung untuk menjadi abdi negara, padahal aku sangat mengharapkannya.
sejauh ini hanya itu yang dapat aku harapkan. setelah cobaan bertubi-tubi yang aku alami.
aku hanya berharap dapat membanggakan kedua orang tuaku.
memang apalagi yang bisa aku harapkan dengan ijazah SMK ku.
jujur, untuk sekarang aku sangat frustasi dengan ijazahku, apa yang bisa aku dapatkan dari ini?
selembar kertas yang tertera indah namaku , dan tertulis beberapa angka disana.
Apa mungkin dengan selembar kertas itu aku dapat membuat bangga kedua orang tuaku?

Tuhan...
kembalikan kepercayaan diriku, dan beri aku satu kesempatan untuk mengukir senyum bahagia dibibir bapak dan ibu. terlalu banyak duka yang aku berikan untuk kedua orang tuaku, Tuhan.
aku hanya ingin membalas kebaikan mereka yang takkan pernah bisa aku hitung.
"Hidup itu layaknya roda yang berputar, kadang diatas dan kadang dibawah. Jika roda itu berhenti, maka kita mati."
aku sangat paham dengan kalimat itu. terasa sangat mudah bagiku untuk mengartikannya.
namun sangat sulit untuk menjalani proses yang ada didalamnya.
yang aku tahu, aku harus sabar menjalani setiap prosesnya, tetap menggenggam segala keyakinan dalam dada, dan terus berdoa kepada Yang Kuasa.

Seseorang berkata kepadaku, " Pelaut Hebat tidak lahir dari laut yang tenang."
dia sangat tahu aku tengah melalui sebuah badai hebat dalam hidupku, cobaan bertubi-tubi itu telah melunturkan sedikit kepercayaanku terhadap diriku sendiri. 
aku terlalu muda untuk melewati badai ini, genggaman dan pijakanku bahkan belum terlalu kokoh untuk memegang kendali. apa bisa aku melawati semua ini? ataukan kapalku akan karam, dan aku akan mati sebagai seorang pengecut?

Semua cobaan itu datang menerjamku, aku terlalu lemah untuk menghadapinya. hanya air mata yang dapat sedikit mengobati rasa sakit yang aku rasakan. walaupun tak seorang pun disini melihat airmataku, aku tetap merasa lebih baik setelah dapat meneteskannya.
aku harus terlihat tegar didepan orang lain, terutama keluargaku.
aku tak mau menambah beban mereka dengan memperlihatkan kesedihanku, memperlihatkan getir yang aku alami. aku harus menjadi penguat bagi mereka. karena hanya itu satu-satunya hal yang dapat aku lakukan sekarang. setelah aku mengecewakan mereka dengan hasil pengumuman itu.

aku hanya berkata, "ini bukan masalah yang berarti. ada rencana besar dibalik ini semua. kalian harus mempercayainya. skenario Tuhan sangatlah indah dan tak terduga."
kalimat andalan itu selalu aku ucapkan untuk meyakinkan mereka. bukan perkara mudah untuk memahami kalimat itu. aku pun butuh proses panjang untuk bisa memahami dan menerimanya.

Apa kalian berpikir masalah yang aku hadapi hanya karena gagal jadi abdi negara?
bukaaan... tidak hanya itu yang aku hadapi. terlalu banyak masalah yang datang, tapi tak perlulah aku menceritakan semua.
bukan karena aku terlalu malas untuk menulis, hanya aku tak bisa menterjemahkan satu per satu masalah yang aku hadapi. terlalu rumit untuk mengurainya. 

Sekarang, hanya satu kepercayaan yang aku genggam erat. " SELALU ADA PELANGI SETELAH BADAI"

Tuhan..

berikan hamba-Mu ini kekuatan untuk melewati semua....
dekaplah aku ketika aku merasa lemah...
luruskan jalanku jika memang salah...
dan berikan kesabaran tak terhingga ketika aku lelah....




Kamis, 04 Desember 2014

Semua Kenangan Itu

Bagaimana aku memulai semua cerita ini?
semua terasa memenuhi otakku, bahkan akupun tak bisa mengurai satu persatu.
semua kenangan itu..
ya semua kenangan itu terus meracuni pikiranku, menyebar menghujam jantung.
Hati? jangan kau tanyakan hatiku, pastilah dia yang paling remuk.
Harapan?
ya harapan itu selalu ada dan selalu aku panjatkan dalam setiap doaku.

Juli 2014..
semua terjadi begitu cepat, cintaku, cintamu, cinta kita harus terenggut oleh kepecundangannya diriku.
aku memang salah, terlalu jadi pengecut untuk memperjuangkan cinta kita.
memang sakit untuk mengingat semua itu.
tapi aku harus kembali mengingatnya, karena semua ini begitu terasa menyesakkan dada.
hatiku perih dan tak sekalipun terkikis, terus menjalar membebani setiap nafasku.
semuanya berakhir, cinta kita yang kita rajut, harus ku hancurkan hanya karena sebuah kata yang mereka sebut "kebahagiaan".
Hai sayang, apakah kau menganggapku bahagia dengan semua ini?
pikiranmu salah sayang, 
aku sakit, lemah dan sekarang sedikit menggila.
aku bukan wanitamu dulu yang selalu kau bilang tegar, ceria..
bukaan!
semuanya berubah, aku tak seperti dulu.
tegarku, ceriaku adalah cerminanmu.
bagaimana aku bisa tegar dan ceria ketika cerminku pecah dan hancur.
aku semakin menderita, aku tau kau mulai bangkit, tapi aku semakin terpuruk.
tak ada lagi tangan kokoh yang dengan lembut menggenggamku, tak ada lagi kaki kuat yang dapat menopangku dan tak ada lagi tubuh yang biasa mendekapku.
jiwa itu..
ya jiwa itu yang selalu kunanti untuk merengkuhku.

November 2014...
tepat bulan itu, harusnya kita berbahagia dengan perayaan 2 tahun kebersamaan cinta kita.
tapi aku menghancurkan semua.
rasa bersalahku sampai sekarang masih menusuk hati, sayaang..
mungkin tak akan ada gunanya lagi aku menyesali semua.
yaa.. semua telah terjadi, kau telah menjauh, dan sekarang aku terpuruk dalam kenistaan yang tak sengaja aku bangun.
harusnya kita mulai merancang segala persiapan pernikahan kita, tapi...
lagi-lagi apa yang telah aku lakukan?
maukah kau memaafkanku sayang, memaafkan semua kebodohanku..
maaf untuk tidak memperjuangkanmu, aku terlalu pengecut untuk semua itu.
dan sekarang aku menyesalinya.

aku mencintaimu, sangat mencintaimu.
kau harusnya mempercayai itu, walaupun aku tak dapat membuktikannya.
cinta ini masih kudekap erat, walupun aku tak pernah memupuknya tapi entah kenapa selalu berkembang. dekapanku terlalu kecil, ini yang membuatku semakin sesak.
harusnya aku bisa melepaskannya, karena aku tahu ini akan berakhir sia-sia dan semakin menyakitkan.
tapi entahlah, harapan itu selalu menguatkanku.
harapan yang selalu aku panjatkan disetiap doa-doa malamku, harapan yang selalu mengalir seiring air mataku.
air mata..
kau selalu berkata "janganlah menangis sayang, air matamu terlalu mahal".
tapi semahal apapun air mataku, tak akan berarti lagi untuk sekarang.

sayaang..
aku merindukanmu....

Minggu, 30 November 2014

Assalamualaikum :3

hmm lama ga ngepost, apa kabar para blog walker?
pasti pada penasaran ya kenapa gue balik ngeblog lagi, 
yup! gue pengen curhat -_-
"kenapa ga curhat di akun sosmed aja Zee?"
itu terlalu vulgar meeen...
nanti pada ngepoin gue lagi,hahha >.<
gue kan malu :v

oh iyaa, darimana ya gue memulai cerita?
nanti deh ceritanya dipost selanjutnya
sekarang kita kangen-kangenan aja dulu ya *berpelukan*
udah segitu aja dulu ya guys..
gue mau nyiapin cerita buat postingan selanjutnya.
nantikan di layar Laptop/monitor kesayangan anda :D
see youuu :*

Rabu, 11 Januari 2012

PR dari leily

Uuuhh.. dapet peer banyak banget..
Ga pernah ol, buka blog uda banyak sarang laba-labanya..
Hehe




Aku dipaksa buat ngebeberin 11 sifatku,, aib ciiint -_-
Okee diantaranya ini:
1.    Aku cewek yang cuek banget
2.    Suka menyendiri dikamar, biasalaah kebiasaan anak jaman sekarang NGEGALAU :(
3.    Lumayan cerewet, tapi kata temen sebelahku ( shintia ) lumayannya musti dicoret tuh..
4.    Aku ga suka hal-hal yang ribet, jadii kadang suka ngegampangin urusan..
5.    Aku suka petualang, entah ke gunung atau pantai..
6.    Aku paling seneng kalo dijadiin objek foto, narsis dikit boleh kan??
7.    Aku termasuk orang yang bosenan sama sesuatu..
8.    Aku sering ga pede sama sesuatu yang aku lakuin..
9.    Walopun umurku masi 17 tahun, tapi aku cukup dewasa kok :p
10.    Aku seneng banget kalo diajak berwisata kuliner..
11.    Seneng kalo dimintai pendapat



1.    Pernah tidur dibis? sering?
#sering banget, idup mati tidur di bus.. :D
2.    Pilih naek bis apa kreta? Kenapa?
#naeg bis aja, soalnya uda kebiasaan aja...
3.    Paling suka hewan apa?
#suka kucing, apalagi kalo dicat biru.. kereeen :D
4.    Pernah nangis tanpa sebab? Karena apa?
#pernah, ya ga tau sebabnya kan nangis tanpa sebab..
5.    Pernah dicintai apa mencintai?
#emm, dua duanya pernah
6.    Mau kuliah apa kerja ? alesan?
#pengen kerja dulu aja, dana terbatas boss..
7.    Paling suka makan apa? dimana ik?
#aku suka makan rames dipasar gubug, enak lhooo :p
8.    Pilih pantai apa gunung?
#aku suka dua duanya, seneng berpetualang
9.    Kok pilih blogging? kenapa?
#yaa buat curcol aja, lumayan lah buat ngungkapin emosi
10.    Doyan duren? kalo iya kuat berapa buah? Hehe
#doyan banget, pol 3 buah aja..hahaha
11.    Tempat idaman yang belum kesampean?
#aku pengen ke Lombok. Kayaknya seru deh..


nah ini pertayaan buat :
1. sipit - Catatan Sipit
2. gita - Catatan Pesek

1.    Apa kamu pernah kesurupan?
2.    Phobia sama sesuatu? Apa?
3.    Suka facebook apa twitter? Kenapa?
4.    Suka curhat? Sama siapa?
5.    Target menikah kapan?
6.    Pilih masakan tradisional apa masakan barat?
7.    Pernah ditembak temen deket?
8.    Gimana perasaan kamu kalo ada temen lagi curhat ke kamu?
9.    Sering nyuekin orang? Kenapa?
10.    Apa yang kamu lakuin kalo lagi dibus?
11.    Sering ngupil?




alhamdulillah yah uda selesai